Sukma ~ Hati yang Berlari Menuju Sang Khaliq

prosa

Sukma ~ Hati yang Berlari Menuju Sang Khaliq

Dalam perjalanan hidup, setiap manusia memiliki momen-momen introspeksi di mana hati mulai merenung dan mencari makna lebih dalam dari segala yang terjadi. Sukma, yang merupakan jiwa dalam arti terdalam, adalah bagian dari diri kita yang selalu berlari menuju Sang Khaliq, sebuah panggilan batin yang tak pernah henti. Tidak peduli seberapa rumit situasi pribadi atau seberapa riuhnya lingkungan sekitar, sukma kita selalu memiliki satu tujuan: kembali kepada-Nya, Sang Maha Abadi.
Hati yang Selalu Menuju Ilahi

Dalam setiap hembusan napas dan setiap langkah kehidupan, hati manusia dipenuhi dengan berbagai emosi, kebimbangan, dan keinginan. Namun di balik segala dinamika tersebut, ada satu arah yang pasti: menuju Sang Pencipta. Di saat senang, hati merasa bersyukur. Di saat sedih, hati meratap dan mencari kekuatan. Begitu banyak situasi yang kita alami, baik berupa kebahagiaan, ujian, atau kesedihan, pada akhirnya semuanya menjadi sarana bagi hati untuk mendekat kepada Allah.

Sukma manusia berperan sebagai kompas, selalu berusaha menemukan jalan pulang, meski kadang tersesat dalam hiruk-pikuk duniawi. Namun, fenomena yang terjadi dalam kehidupan pribadi atau lingkungan hanyalah sebatas jembatan. Mereka tidak lebih dari alat untuk menyadarkan kita bahwa ada sesuatu yang lebih besar daripada dunia fisik yang kita tempati ini.
Fenomena Pribadi dan Lingkungan: Jendela Menuju Sang Maha Abadi

Terkadang, kita terlalu terfokus pada apa yang terjadi di sekitar kita—tantangan karier, masalah keluarga, atau bahkan sekadar hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Namun, setiap peristiwa tersebut, baik yang menyenangkan maupun yang menyulitkan, adalah sarana yang diatur oleh-Nya. Mereka bukanlah tujuan akhir, melainkan pelajaran yang membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Dalam keriuhan dunia ini, seringkali kita lupa bahwa semua fenomena tersebut hanyalah bayangan. Mereka akan berlalu, seperti angin yang datang dan pergi. Tetapi sukma, jiwa kita, tetap tak berubah dalam pencariannya. Segala sesuatu yang kita alami menjadi alat untuk menguji iman kita, untuk mengukur sejauh mana kita mampu melihat melampaui realitas dunia dan menemukan cahaya Ilahi di dalamnya.
Sukma: Sebuah Perjalanan Menuju Ketenangan

Hati yang berlari menuju Sang Khaliq adalah hati yang mencari ketenangan sejati. Ketenangan itu tidak akan ditemukan dalam harta, kedudukan, atau kesuksesan duniawi. Ketenangan sejati hanya ada dalam kedekatan dengan Allah. Setiap cobaan, setiap nikmat, adalah cara-Nya untuk menarik kita lebih dekat kepada-Nya. Ketika kita sadar bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah sementara, sukma kita menjadi lebih kuat dalam tujuannya, berlari tanpa henti menuju sumber segala kehidupan.

Pada akhirnya, sukma yang murni adalah sukma yang memahami bahwa segala sesuatu dalam hidup ini—pribadi maupun lingkungan—hanyalah alat untuk membimbing kita kembali ke Sang Pencipta. Dan dengan kesadaran ini, hati kita akan selalu terarah menuju-Nya, dalam suka maupun duka, dalam ketenangan maupun keramaian.

Sukma kita, pada dasarnya, tidak pernah berhenti berlari menuju Sang Maha Abadi.
LASKAR HATI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *